- Berkendara di alam liar membutuhkan persiapan pada kendaraan.
- Kondisi ban juga wajib diperhatikan.
- Berwisata ke alam bisa mengembalikan kondisi kesehatan dan psikologis.
Berkendara di alam liar seperti pegunungan, pantai, atau curug, merupakan pilihan menarik dalam menghabiskan waktu di akhir pekan. Dengan kembali ke alam, memang bisa memberikan dampak positif, bukan cuma untuk kesehatan tapi juga kondisi psikologis. Apalagi rekreasi setelah sepekan penat beraktifitas sangat dibutuhkan untuk mengembalikan konsentrasi tubuh.
Buat warga Jakarta, healing ke alam terbuka di kawasan Jawa barat seperti Puncak, Bogor; Sukabumi, atau Lembang, Bandung merupakan opsi yang tepat. Sebab dengan jarak yang tak terlalu jauh, Anda cukup berkendara 2-3 jam dari Ibukota.
Tapi kalau tujuan yang diarah adalah wilayah non perkotaan, maka Anda bakal menghadapi medan yang cukup ekstrim. Jalan berkelok dengan kondisi permukaannya yang tak rata bisa saja akan banyak ditemui. Belum lagi ancaman tanjakan curam ditambah kondisi badan jalan yang sempit, tentunya juga membutuhkan kendaraan dengan kemampuan mumpuni.
Lalu apa saja yang perlu Anda persiapkan untuk kendaraan tersebut saat hendak berkendara di alam liar? Berikut tips yang dibagikan oleh Hankook Tire Indonesia.
Baca juga: Masuk Musim Penghujan, Sebelum Berkendara Wajib Periksa Bagian Ini
1. Tentukan Rute dan Jarak yang Akan Ditempuh
Dengan mengetahui jarak, Anda dapat mempersiapkan kebutuhan bahan bakar, kondisi ban, tool kit maupun peralatan darurat lainnya.
Khusus ban, Anda sebaiknya menggunakan ban yang berdesain tapak kasar dan lebih renggang agar lebih aman dan nyaman melewati berbagai jenis medan. Ban juga harus memiliki kemampuan pengereman yang baik di kondisi jalanan basah atau kering.
2. Berkendara di Alam Liar Pastikan Jaga Konsentrasi
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi menjelaskan bahwa 61 persen penyebab kecelakaan dipicu oleh faktor manusia. Oleh sebab itu, hindari penggunaan handphone, multitasking dengan kegiatan lainnya dan rasa kantuk ketika berkendara.
Pastikan juga untuk beristirahat dengan cukup dan hindari mengkonsumsi obat obatan yang dapat memicu badan lemas pada saat menyetir.
Baca juga: Etika Berkendara di Tanjakan, Bolehkah Saling Menyalip Kendaraan di Depan?
3. Jangan Bawa Beban Terlalu Banyak
Saat berkendara di alam liar, Anda juga wajib memahami beban muatan pada kendaraan yang digunakan. Untuk muatan kendaraan jenis MPV atau SUV, disarankan maksimal 8 orang dan sudah termasuk pengemudi, dengan bobot maksimal 3.500 kilogram.
Kendaraan yang overload kerap berujung pada insiden pecah ban dan rem blong karena tekanan yang diterima oleh ban lebih besar sehingga mengakibatkan gesekan yang melebihi kapasitas ban.
4. Cek Kondisi Mobil Sebelum Berangkat
Meski jarak dekat, tapi jangan sampai lalai untuk melakukan pengecekan kendaraan sebelum keberangkatan. Cek mesin kendaraan, kondisi air radiator hingga tekanan angin pada ban.
Tekanan angin yang ideal pada ban sekitar 32 hingga 35 psi (per square inch). Waktu pengisian angin pada ban mobil sebaiknya dilakukan pada saat ban dalam keadaan dingin.
Baca juga: Barang-barang Penunjang Berkendara yang Wajib Ada di Mobil, Bikin Nyaman Perjalananmu
5. Berkendara di Alam Liar Juga Simpan Nomor-nomor Penting
Mengingat lokasi tujuan yang akan didatangi mungkin saja jarang terjamah tamu dari luar, maka sebaiknya Anda juga menyimpan nomor-nomor penting. Seperti nomor kepolisian daerah setempat, layanan darurat dari bengkel, hingga nomor anggota keluarga yang mudah dihubungi dalam keadaan emergency.
Jadi, Anda sudah merencanakan liburan ke mana akhir pekan ini?
Source: Mau Healing ke Alam Liar di Akhir Pekan Pakai Mobil Pribadi? Persiapkan Dulu Ini Sebelum Berangkat
More Stories
Expert Guidance: Benefits of Consulting a Psychiatrist For Anxiety Disorders
M Casino for Beginners: Tips to Get Started
Ensuring Enhanced Safety: The Role of Crane Load Cells in Heavy Lifting